Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat memicu peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat memicu peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penting untuk waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil, lansia, dan penderita penyakit paru-paru kronis. Menurut penuturan salah satu bidan Desa Sungai Kunyit Hulu bidan Ariviyana mengatakan “Sungai Kunyit hulu sampai tak nampak ape – ape soalnya 3 penjuru kebakaran dari Bukit Batu, Semayar, dan Sem

Salah satu warga Desa Sungai Kunyit Laut membawa anaknya yang ada gejala sesak nafas

Sungai Kunyit, 23 Juli 2025.

            Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat memicu peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penting untuk waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil, lansia, dan penderita penyakit paru-paru kronis. Menurut penuturan salah satu bidan Desa Sungai Kunyit Hulu bidan Ariviyana mengatakan “Sungai Kunyit hulu sampai tak nampak ape – ape soalnya 3 penjuru kebakaran dari Bukit Batu, Semayar, dan Semparong

Penyebab ISPA akibat kabut asap:

·         Kabut asap mengandung partikel-partikel kecil yang dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko infeksi. 

·         Paparan kabut asap dalam jangka panjang dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 

·         Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek jangka panjang kabut asap dapat meningkatkan risiko gangguan paru-paru. 

Gejala ISPA:

·         Batuk, pilek, dan sesak napas merupakan gejala umum ISPA yang dapat diperparah oleh kabut asap. 

·         Gejala lain yang mungkin timbul adalah demam, nyeri tenggorokan, dan nyeri dada. 

 


Untuk itu berikut adalah beberapa cara untuk mencegah penyakit ISPA

Pencegahan ISPA akibat kabut asap:

·         Gunakan masker:

Saat beraktivitas di luar ruangan, gunakan masker yang dapat menyaring partikel-partikel asap. 

·         Kurangi aktivitas di luar ruangan:

Hindari berada di luar ruangan saat kabut asap tebal, terutama pada jam-jam tertentu seperti dini hari atau subuh. 

·         Tingkatkan daya tahan tubuh:

Konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan kelola stres untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 

·         Jaga kebersihan lingkungan:

Bersihkan rumah dan ruangan secara rutin untuk mengurangi paparan partikel debu. 

·         Konsumsi air putih yang cukup:

Membantu melembapkan saluran pernapasan dan mencegah dehidrasi. 

·         Periksakan diri ke dokter:

Jika mengalami gejala ISPA yang mengganggu, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Penting untuk diingat:

·         Jika gejala ISPA semakin parah, seperti sulit bernapas, demam tinggi, atau bibir membiru, segera cari pertolongan medis. 

·         Kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru kronis lainnya. 

·         Meskipun data peningkatan ISPA belum terlihat secara signifikan di beberapa daerah, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan. 


Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kesadaran akan bahaya kabut asap, kita dapat mengurangi risiko terkena ISPA dan menjaga kesehatan pernapasan. 

 

#Kesehatan
SHARE :
Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT